Thursday, August 11, 2016

Sabtu Siang Bersama Hulu dan Muara









Sabtu siang bersama Hulu dan Muara. Dengan Hulu saya berbincang soal perkelahiannya dengan seorang teman nakal di sekolah. Mengingat dalam duel itu ia merasa kalah (karena gilirannya hendak membalas, tiba-tiba saja guru datang melerainya), lalu ia meminta pendapat saya. Apakah ia perlu melanjutkan duel itu di kesempatan lain, atau ia legowo saja menerima kekalahan memalukan itu? Alih-alih menjawab, saya hanya mengajak dia menyantap makanan sekenyang-kenyangnya, hingga ia tak sadar bahwa saya telah melupakan pertanyaannya. Sementara dengan Muara saya menerima pertanyaan, apakah nanti setelah saya tua, saya akan tetap berpenampilan seperti anak muda? Dengan celana jins, sepatu kets, dan kaos oblong ke mana-mana? Dalam kekenyangan selepas makan siang yang semarak, saya bilang pada Muara, bertahanlah untuk mempercayai bahwa saya akan tetap muda, tak pernah lapuk, apalagi renta. Jangan sebut-sebut lagi soal itu, sebab tua adalah rimba raya penuh siksa. Pada Hulu dan Muara, saya katakan, sedapat-dapatnya kalian bertahanlah di zaman kanak-kanak. Jangan sekali-kali membayangkan masa remaja, dewasa, apalagi usia senja. Sebab, hanya di masa kanak-kanaklah setiap kebahagiaan mencapai puncaknya.

@damhurimuhammad

No comments:

Post a Comment