Sabtu siang bersama Hulu dan Muara.
Dengan Hulu saya berbincang soal perkelahiannya dengan seorang teman nakal di
sekolah. Mengingat dalam duel itu ia merasa kalah (karena gilirannya hendak
membalas, tiba-tiba saja guru datang melerainya), lalu ia meminta pendapat saya.
Apakah ia perlu melanjutkan duel itu di kesempatan lain, atau ia legowo saja
menerima kekalahan memalukan itu? Alih-alih menjawab, saya hanya mengajak
dia menyantap makanan sekenyang-kenyangnya, hingga ia tak sadar bahwa saya telah melupakan pertanyaannya. Sementara
dengan Muara saya menerima pertanyaan, apakah nanti setelah saya tua, saya akan
tetap berpenampilan seperti anak muda? Dengan celana jins, sepatu kets, dan
kaos oblong ke mana-mana? Dalam kekenyangan selepas makan siang yang semarak,
saya bilang pada Muara, bertahanlah untuk mempercayai bahwa saya akan tetap
muda, tak pernah lapuk, apalagi renta. Jangan sebut-sebut lagi soal itu, sebab
tua adalah rimba raya penuh siksa. Pada Hulu dan Muara, saya
katakan, sedapat-dapatnya kalian bertahanlah di zaman kanak-kanak. Jangan
sekali-kali membayangkan masa remaja, dewasa, apalagi usia senja. Sebab, hanya
di masa kanak-kanaklah setiap kebahagiaan mencapai puncaknya.
@damhurimuhammad
No comments:
Post a Comment