Thursday, August 11, 2016

Tentang Foto Lebaran









Ini tentang foto-foto lebaran, reunian, hingga halal-bihalalan yang bergentayangan di laman-laman media sosial setiap kali musim lebaran tiba.  Busana, pose, sudut pandang, dan latar-tempatan boleh saja berbeda-beda, tapi jiwa dari sebagian besar foto-foto itu menyuguhkan kecendrungan yang sama; riang-gembira, tapi diam-diam seperti menyimpan duka-cita, bersahaja, tapi diam-diam menyembunyikan ambisi tak terkira, bersuka-ria, tapi memelihara dengki yang tak kasat mata, berbahagia tapi sekadar basa-basi yang dipaksakan. suci dan berseri-seri, tapi mengoleksi sedemikian banyak penyakit hipokrasi. begitulah sodara, ini kemudian mengingatkan saya pada pesan penting seorang sanak-saudara bahwa saya sudah terlalu lama tidak berkunjung ke rumahnya, saya sudah bertahun-tahun tidak menjaga silaturahmi, saya hanya datang dan berjabat tangan bila sudah ada yang meninggal dunia di sana. Itupun kalau hati saya sedang terpanggil. Lalu, saya menimbang-nimbang, kenapa yang harus datang berkunjung itu senantiasa yang lemah kepada yang kuat, yang muda kepada yang tua, dan yang paling sering terjadi adalah yang miskin kepada yang kaya? Pernahkah sekali saja pihak-pihak yang kuat itu beritikad untuk menjenguk saudaranya yang lemah, yang tua berkenan singgah sejenak di rumah saudara mudanya? Agaknya ini sangat jarang terjadi. Demikianlah foto-foto lebaran, reunian, dan halal bihalalan yang diam-diam saya perhatikan itu berkabar dengan segenap kejujuran.

@damhurimuhammad

No comments:

Post a Comment